Tradisi Rabu pungkasan atau yang biasa kita sebut rebo wekasan, adalah tradisi turun temurun orang jawa yang diperingati setiap hari rabu terakhir pada bulan Shafar. Hal itu lah sehingga disebut sebaga rabu pungkasan, pungkasan yang dalam bahasa jawa berarti paling terakhir. Hari ini diyakini masyarakat jawa sebagai hari naas yang berarti turunnya bala dimulai dari hari rabu pungkasan bulan Shafar tersebut. Namun seiring perkembangan pemikiran para ulama dan study penggalian dalil dalil yang shahih, beberapa kalangan ulama banyak yang tidak setuju dengan anggapan bahwa hari rabu pungkasan ini adalah hari naas. Hal ini dikarenakan Allah tidak hanya menurunkan bala pada hari ini saja namun disetiap waktu pun Allah akan menurunkan bala tergantung takdir Allah, hanya saja rabu pungkasan adalah awal start mulainya...begitulah kiranya anggapan pemikiran tentang rabu pungkasan yang berkembang sampai saat ini. Anggapa hari naas pd hari rabu pungkasan adalah anggapan masyarakat jahiliyah yang sudah semestinya tidak bisa kita adopsi mentah-mentah. Dewasa ini kaum muslimin sudah semakin berkembang pemikirannya, jadi sudah semestinya kita sebagai kaum muslimin berfikir terlebih dahulu sebelum menerima suatu pemikiran, apalagi yang berasal dari kaum terdahulu masyarakat jahiliyah. (Ririn AR)
Selengkapnya penjelasan mengenai rabu pungkasan adalah sebagai berikut,